Depresi bisa dialami siapa saja baik pria maupun wanita. Depresi adalah nyata. Depresi termasuk kondisi mental serius yang bisa memengaruhi cara berpikir, merasakan dan berperilaku.
Depresi lebih sering dialami wanita. Gejalanya bisa ringan, sedang hingga berat. Pada beberapa orang bila mereka tidak mendapat pertolongan, depresi bisa mendorong mereka untuk berpikir mengakhiri hidupnya. Kenali bagaimana tanda-tanda depresi pada wanita.
Tanda-Tanda Depresi pada Wanita
Gejala depresi pada wanita bisa sangat bervariasi. Beberapa di antaranya memiliki lebih sedikit gejala, sementara wanita lain bisa mengalami banyak gejala.
Gejala depresi pada wanita bisa sedikit berbeda dari pria. Berikut adalah beberapa tanda-tanda saat wanita mengalami depresi:
- Terus-menerus memikirkan masalah yang sedang dialami
- Mengaitkan depresi yang dirasakan dengan masalah pada hubungan (percintaan, pertemanan, keluarga, dll.)
- Perubahan berat badan
- Mengalami peristiwa yang memberikan tekanan berat
- Bisa mengalami depresi musiman yang hilang dan muncul kembali
- Memiliki gangguan kecemasan atau gangguan makan
Saat gejala depresi semakin berkembang, seseorang mungkin memiliki pemikiran untuk menyakiti diri sendiri atau mengakhiri hidup. Pada saat itu pula mereka bisa mengalami beberapa hal berikut:
- Telah kehilangan harapan
- Merasa tidak berguna
- Merasa telah menjadi beban untuk orang lain
- Ingin agar hidupnya berakhir
Baca Juga: Tanda-Tanda Fisik Saat Pria Mengalami Depresi
Penyebab Depresi pada Wanita
Wanita dua kali lebih mungkin mengalami depresi dibandingkan pria. Ada lebih banyak faktor yang berperan menjadi penyebab depresi wanita di antaranya:
- Faktor genetik - di mana faktor genetik tertentu meningkatkan kerentanan seseorang terhadap depresi
- Faktor hormonal - perubahan hormon sepanjang hidup wanita berkontribusi terhadap perkembangan depresi, misalnya seperti fluktuasi hormon selama menstruasi, kehamilan, pasca melahirkan dan menopause
- Faktor psikologis - wanita lebih memiliki kekhawatiran terkait penampilan fisik, masalah harga diri, tanggung jawab sebagai seorang ibu, dan lebih rentan terhadap pengalaman traumatis sehingga lebih mudah pula mengembangkan depresi
- Faktor sosial dan budaya - tekanan sosial dan budaya meningkatkan kerentanan terhadap depresi, misalnya ketimpangan gender, diskriminasi, konflik peran dan harapan masyarakat
- Peristiwa hidup dan trauma - beberapa peristiwa hidup dan trauma seperti kehilangan orang yang disayangi, masalah hubungan, kehilangan pekerjaan, masalah keuangan dan transisi hidup yang signifikan bisa memicu atau bahkan memperburuk depresi pada wanita
Baca Juga: Beda Depresi pada Remaja dan Orang Dewasa, Apa Saja?
Depresi pada Wanita bisa Disembuhkan
Depresi pada wanita bisa disembuhkan melalui beberapa pendekatan seperti terapi psikologis, meresepkan obat-obatan antidepresan, terapi elektrokonvulsif untuk kasus depresi yang lebih parah, psikoterapi, dan juga melakukan perubahan gaya hidup sehat.
Selain berkonsultasi dengan dokter dan ahli profesional, dukungan dari orang-orang terdekat juga sangat dibutuhkan. Tunjukkan minat dan perhatian pada perasaan dan pengalaman mereka. Hindari menyalahkan atau meremehkan perasaan atau pengalaman mereka. Tawarkan bantuan konkret dalam tugas-tugas sehari-hari atau tanggung jawab yang dapat membantu mengurangi beban mereka. Berikan dukungan emosional yang konstan dengan memperlihatkan bahwa Anda peduli dan siap mendengarkan.
Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan dokter melalui aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Debra Fulghum Bruce, PhD (2023). Depression in Women. Available from: https://www.webmd.com/depression/depression-women
Health Direct (2022). Depression in women. Available from: https://www.healthdirect.gov.au/depression-in-women#what-is
Psycom.net (2022). Depression in Women. Available from: https://www.psycom.net/depression/depression-in-women